Skrg2 ini, klo kita dtg ke bioskop film Indonesia benar2 mendominasi kalau pun ada film luar nya paling hanya di mall2 besar. Dan rakyat Indonesia ini memang luar biasa 'kompaknya'. Satu pihak sukses membuat film dengan tema tertentu, langsung secara serentak dan tanpa dikomando diikuti oleh pihak2 lain, dengan alasan mengikuti selera pasar.
Mungkin keserempakan itu ga jadi masalah klo memang film yg dihasilkan berbo2t dan mengandung suatu nilai yg dapat dijadikan pembelajaran, dan dapat diambil maknanya setelah kita menonton film tersebut. Tapi yg terjadi sekarang ini ialah film2 yg menurut gw ceritanya terlalu dipaksakan, dan selalu mengandung unsur seks. Belakangan ini film Indonesia baik yg dibalut dalam unsur komedi maupun horor, pasti terselip suguhan adegan vulgar yg mengumbar aurat seorang wanita.
Klo biasanya adegan vulgar film Indonesia hanya sekedar memperlihatkan seorang wanita menggunakan bra, atau ceritanya ada wanita lagi mandi tapi sekarang mereka udah berani memperliatkan lebih.

paraaaahhhh.............
Buat gw, untuk ukuran film Indonesia, itu udah bnr2 dluar batas....gw g hbs pikir, knp film itu bisa lo2s dari lembaga sensor?dan klo memang film itu dicekal, knp masih terus beredar?knp g ditarik aja biar g semakin byk org yg udah terlanjur ntn!!
Emang siy, g semua film Indonesia 'kacangan' dan mengumbar seks. Film2 seperti Laskar Pelangi, Garuda di dadaku, KING, dll terbukti bisa sukses di pasaran tanpa mengumabr seks dan adegan vulgar. Film2 seperti inilah yg hrs terus diperbanyak dan seharusnya pula film yg menjadi pilihan rakyat indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar