Selasa, 04 Agustus 2009

Antara MJ dan MS......??!!!

Belum lama kita dikejutkan dgn berita kematian " Raja Pop Dunia" Michael Jackson (MJ), skrg kita khususnya rakyat Indonesia kembali terkejut dgn berita kematian Mbah Surip (MS). Dan alesan knp kli ini gw nulis ttg mbah surip, bkn krn gw ngefans sama mbah satu ini, tapi dgn melihat perjalanan dan perjuangannya, gw jd semakin yakin dgn pribahasa " Tak ada kata terlambat".

Mbah Surip meraih puncak kesuksesan justru pada usia senjanya, mgkn kesuksesan yg gak prnh dia bygkan jg sebelumnya. Pria kelahiran Mojokerto, 5 Mei 1949 ini ternyata seorang seniman yg intelektual, Mbah Surip merupakan lulusan dari Sekolah Teknik (ST) Pasna Wiyata pada 1974 dan lulus dari STM Brawijaya pada 1977. Ia juga sempat menlajutkan pendidikannya ke Teknik Mesin Universitas Sunan Giri Cabang Mojokerto pada 1979.

Lalu apa hubungannya antara MJ danMS? Mgkn krn berita kematian mereka yg sama2 menggemparkan dan mengejutkan khalayak, bedanya MS meninggal saat tengah berada di puncak karier, sedangkan MJ meninggal pada saat ia baru akan membangun kembali kariernya yg tengah redup.

Awal kemunculan Mbah Surip di media2 smpt membuat gw terheran2, dlm hati gw berpikir "ngapain siey org udah tua gini pake rekaman sgala?". Tapi smkin srg gw liat Mbah Surip di media gw jd sadar bahwa pria yang memiliki gelar Drs, Insinyur dan MBA ini sgt unik dan bersahaja. Mbah Surip dpt membawa keceriaan dmn pun dia berada, baik melalui lagu2nya maupun melalui tingkah laku dan canda tawa nya.

Sebelum menjadi seniman, Mbah Surip menjalani berbagai macam profesi. Mulai pekerjaan di bidang pengeboran minyak, tambang berlian, bahkan pernah mengadu nasib di luar negeri seperti Kanada, Texas, Yordania, dan California. Karena terlalu lama merantau, akhirnya sang istri, Minuk Sulistyowati meminta cerai. Dan Minuk pun menikah lagi. Sedang Mbah Surip memilih tetap menjadi duda.

Dalam perjalanan bermusiknya, ia telah mengeluarkan beberapa album yang dimulainya sejak 1997. Beberapa albumnya antara lain, IJO ROYO-ROYO (1997), INDONESIA I (1998), REFORMASI (1998), TAK GENDONG (2003) dan BARANG BARU (2004).
Tak Gendong sendiri ia ciptakan pada 1983 saat Mbah Surip bekerja di Amerika Serikat. Menurut Mbah Surip lagu ini memiliki makna filosofi tersendiri, yakni belajar salah.

Pada hari Selasa, 4 Agustus 2009, Mbah Surip meninggal. Menurut kabar yang beredar, Mbah Surip yang kerap mengatakan 'I Love You Full' ini menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 10.30 wib, setelah sebelumnya sempat dilarikan ke RS Pusdikkes, Jakarta Timur.

Mbah Surip meninggal dengan status duda yang telah disandangnya selama 26 tahun dan meninggalkan empat anak dan empat cucu. Jenazahnya akhirnya dimakamkan di di kawasan Bengkel Teater W.S Rendra , Depok, Jawa Barat untuk beristirahat selama-lamanya.

Selamat jalan MS, u bring so much joy to Indonesia........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar