Kamis, 06 Agustus 2009

Vivid ala Indonesia

Eiiitttsss..........jgn berbinar2 dulu, ini bukan referensi 'film biru' buat para bokepers, tapi ini cuma curahan keprihatinan terhadap film Indonesia yg katanya sudah mulai menjadi 'raja di negerinya sendiri' .

Skrg2 ini, klo kita dtg ke bioskop film Indonesia benar2 mendominasi kalau pun ada film luar nya paling hanya di mall2 besar. Dan rakyat Indonesia ini memang luar biasa 'kompaknya'. Satu pihak sukses membuat film dengan tema tertentu, langsung secara serentak dan tanpa dikomando diikuti oleh pihak2 lain, dengan alasan mengikuti selera pasar.

Mungkin keserempakan itu ga jadi masalah klo memang film yg dihasilkan berbo2t dan mengandung suatu nilai yg dapat dijadikan pembelajaran, dan dapat diambil maknanya setelah kita menonton film tersebut. Tapi yg terjadi sekarang ini ialah film2 yg menurut gw ceritanya terlalu dipaksakan, dan selalu mengandung unsur seks. Belakangan ini film Indonesia baik yg dibalut dalam unsur komedi maupun horor, pasti terselip suguhan adegan vulgar yg mengumbar aurat seorang wanita.

Klo biasanya adegan vulgar film Indonesia hanya sekedar memperlihatkan seorang wanita menggunakan bra, atau ceritanya ada wanita lagi mandi tapi sekarang mereka udah berani memperliatkan lebih.

Baru kemaren gw ntn salah satu film karya anak bangsa berjudul PAKU KUNTILANAK, dan wowww......gw g hanya dibuat tercengang krn melihat dewi persik bisa muat dimasukin kdlm sebuah koper, tapi yg lebih mencengangkan, para pemeran wanitanya menggunakan lingerie ala2 cewek2 Vivid!!! parahnya lagi pas mereka beradegan telanjang, nipple mereka tuch smp keliatan!!!! dan adegan2 itu sukses membuat co2 di dlm studio jadi gelisah....(hahahaha)


paraaaahhhh.............

Buat gw, untuk ukuran film Indonesia, itu udah bnr2 dluar batas....gw g hbs pikir, knp film itu bisa lo2s dari lembaga sensor?dan klo memang film itu dicekal, knp masih terus beredar?knp g ditarik aja biar g semakin byk org yg udah terlanjur ntn!!

Emang siy, g semua film Indonesia 'kacangan' dan mengumbar seks. Film2 seperti Laskar Pelangi, Garuda di dadaku, KING, dll terbukti bisa sukses di pasaran tanpa mengumabr seks dan adegan vulgar. Film2 seperti inilah yg hrs terus diperbanyak dan seharusnya pula film yg menjadi pilihan rakyat indonesia.

Selasa, 04 Agustus 2009

Antara MJ dan MS......??!!!

Belum lama kita dikejutkan dgn berita kematian " Raja Pop Dunia" Michael Jackson (MJ), skrg kita khususnya rakyat Indonesia kembali terkejut dgn berita kematian Mbah Surip (MS). Dan alesan knp kli ini gw nulis ttg mbah surip, bkn krn gw ngefans sama mbah satu ini, tapi dgn melihat perjalanan dan perjuangannya, gw jd semakin yakin dgn pribahasa " Tak ada kata terlambat".

Mbah Surip meraih puncak kesuksesan justru pada usia senjanya, mgkn kesuksesan yg gak prnh dia bygkan jg sebelumnya. Pria kelahiran Mojokerto, 5 Mei 1949 ini ternyata seorang seniman yg intelektual, Mbah Surip merupakan lulusan dari Sekolah Teknik (ST) Pasna Wiyata pada 1974 dan lulus dari STM Brawijaya pada 1977. Ia juga sempat menlajutkan pendidikannya ke Teknik Mesin Universitas Sunan Giri Cabang Mojokerto pada 1979.

Lalu apa hubungannya antara MJ danMS? Mgkn krn berita kematian mereka yg sama2 menggemparkan dan mengejutkan khalayak, bedanya MS meninggal saat tengah berada di puncak karier, sedangkan MJ meninggal pada saat ia baru akan membangun kembali kariernya yg tengah redup.

Awal kemunculan Mbah Surip di media2 smpt membuat gw terheran2, dlm hati gw berpikir "ngapain siey org udah tua gini pake rekaman sgala?". Tapi smkin srg gw liat Mbah Surip di media gw jd sadar bahwa pria yang memiliki gelar Drs, Insinyur dan MBA ini sgt unik dan bersahaja. Mbah Surip dpt membawa keceriaan dmn pun dia berada, baik melalui lagu2nya maupun melalui tingkah laku dan canda tawa nya.

Sebelum menjadi seniman, Mbah Surip menjalani berbagai macam profesi. Mulai pekerjaan di bidang pengeboran minyak, tambang berlian, bahkan pernah mengadu nasib di luar negeri seperti Kanada, Texas, Yordania, dan California. Karena terlalu lama merantau, akhirnya sang istri, Minuk Sulistyowati meminta cerai. Dan Minuk pun menikah lagi. Sedang Mbah Surip memilih tetap menjadi duda.

Dalam perjalanan bermusiknya, ia telah mengeluarkan beberapa album yang dimulainya sejak 1997. Beberapa albumnya antara lain, IJO ROYO-ROYO (1997), INDONESIA I (1998), REFORMASI (1998), TAK GENDONG (2003) dan BARANG BARU (2004).
Tak Gendong sendiri ia ciptakan pada 1983 saat Mbah Surip bekerja di Amerika Serikat. Menurut Mbah Surip lagu ini memiliki makna filosofi tersendiri, yakni belajar salah.

Pada hari Selasa, 4 Agustus 2009, Mbah Surip meninggal. Menurut kabar yang beredar, Mbah Surip yang kerap mengatakan 'I Love You Full' ini menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 10.30 wib, setelah sebelumnya sempat dilarikan ke RS Pusdikkes, Jakarta Timur.

Mbah Surip meninggal dengan status duda yang telah disandangnya selama 26 tahun dan meninggalkan empat anak dan empat cucu. Jenazahnya akhirnya dimakamkan di di kawasan Bengkel Teater W.S Rendra , Depok, Jawa Barat untuk beristirahat selama-lamanya.

Selamat jalan MS, u bring so much joy to Indonesia........